"SEJARAH MUSEUM AIRLANGGA KEDIRI"
Selamat Malam, Bertemu lagi dengan saya di Wisata Kediri. Yang tak henti - hentinya memberikan informasi destinasi tempat wisata asik yang Berada di Kota Kediri.
Tempat
wisata di Kediri memang ada banyak sekali. Kebanyakan dari tempat wisata di
Kediri tersebut memberikan suatu pengalaman yang menarik bagi para wisatawan
yang pernah mengunjungi tempat tersebut. Keberadaan tempat wisata di Kediri
tersebut memang memberikan arti yang besar bagi pemerintah dan juga warga
sekitar tempat wisata tersebut. Hampir sebagian besar pendapatan daerah dari
kota Kediri berasal dari sektor pariwisata. Selain itu, perekonomian warga
sekitar tempat wisata juga meningkat karena banyak warga yang memanfaatkan
tempat wisata tersebut sebagai salah satu sumber penghasilan sehari-hari yaitu
dengan menjual berbagai aneka makanan khas Kediri ataupun menawarkan berbagai
macam jasa lainnya. Hal inilah yang membuat pemerintah kota Kediri khususnya
selalu menjaga dan merawat tempat wisata yang ada dengan segenap jiwa dan raga
sehingga keutuhan dan kelestarian tempat wisata tersebut tetap terjaga.
Sebenarnya banyak sekali tempat wisata di Kota Kediri yang mungkin saja banyak dari kamu tidak mengetahuinya. Seperti yang sudah saya bahas di artikel - artikel sebelumnya. Simpang Lima Gumul (SLG), Wisata Sumber Podang, Alun - Alun Kediri, dan masih banyak juga lainnya. Tapi untuk saat ini saya akan membahas tentang museum yang berada di Kota Kediri.
Yupps, Museum Airlangga. Museum Airlangga Kediri ada di
Jl. Mastrip 1, Selomangleng, yang menyimpan arca batu dan benda peninggalan
dari jaman kejayaan Mataram Hindu. Pada kali pertama ke Selomangleng, museum
ini baru saja tutup, dan baru keesokan harinya saya bisa masuk ke gedung
museum.
Nama Museum Airlangga Kediri
diambil dari nama Raja Airlangga yang lahir di Bali pada 990 dan diduga wafat
di daerah Belahan di lereng Gunung Penanggungan pada 1049. Airlangga, artinya
“Air melompat”, adalah pendiri Kerajaan Kahuripan yang memerintah pada 1009-1042.
Ia bergelar Abhiseka Sri
Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Adalah
Airlangga yang meminta Mpu Kanwa untuk menggubah Kakawin Arjunawiwaha pada
1030, menyadur Wanaparwa, kitab ketiga Mahabharata karya Vyasa. Setelah gagal
menempatkan putranya sebagai raja di Bali, Airlangga memerintahkan Mpu Bharada
untuk membelah kerajaannya menjadi dua, menjadi Kerajaan Kadiri dan Kerajaan
Janggala, dan diberikan kepada kedua putranya.
Baca Juga : Wisata Kediri Gua Selomangleng
Museum Airlangga Kediri
Bangunan Museum Airlangga
Kediri memiliki atap limasan dan dinding kaca di sekelilingnya. Papan nama
museum terbuat dari kayu ditempel di bagian depan. Di pojok kiri kanan luar
terdapat arca penjaga. Arca di kanan menyerupai singa dengan kaki depan
diangkat, sedangkan yang di kiri berupa raksasa namun wajahnya sudah tak jelas,
dengan naga di kakinya.
Di bagian depan terdapat
beberapa arca batu berbentuk Makara dalam berbagai ukuran yang diletakkan di
ruangan terbuka museum yang disekat secara sederhana. Makara adalah binatang
mitologis yang bentuknya menyerupai ikan namun memiliki belalai, biasanya
digunakan untuk menyalurkan air di candi-candi Hindu atau sebagai pancuran.
Patung Airlangga di atas
menggambarkan Raja Airlangga sedang naik Burung Garuda yang kakinya
mencengkeram ular naga. Patung itu ada di halaman luar Museum Airlangga Kediri,
di tempat terbuka. Dalam agama Hindu, Garuda adalah kendaraan Wisnu, dan
Airlangga adalah penganut Hindu yang taat. Patung Airlangga ini bisa
menggambarkan kebesaran kerajaannya.
Di bagian kanan ruangan ada
Arca Nandi, kendaraan Shiwa. Nandi adalah lambang moral, keadilan, dan
kekuatan, biasanya posisinya mendekam dengan kaki depan siap berdiri,
menunjukkan kesiapan menerima perintah. Ada pula relief manusia pada batu candi
dengan wajah menghadap ke samping, yang konon berhubungan dengan pemujaan roh
leluhur.
Relief manusia di candi-candi
di Jawa Tengah umumnya digambarkan secara natural dengan wajah menghadap ke
muka. Di salam museum ada pula Jaladwara, batu pancuran yang ada di candi atau
pemandian kuno. Pancuran air di candi pada umumnya menggunakan bentuk makara
atau guci yang dibawa seorang pemuka agama, melambangkan kesucian dan
kesuburan.
Arca Shivanandi yang disimpan
di Museum Airlangga Kediri. Shiwa adalah dewa tertinggi Trimurti (Shiwa, Wisnu,
Brahma), digambarkan bertangan empat (masing-masing memegang cemara, genitri,
dan kendi), bermata tiga, ada ornamen ardha chandra (bulan sabit) di hiasan
kepala, ikat pinggang dari kulit harimau, hiasan leher ular kobra, dan
berkendara Nandini
Shiwa adalah dewa pemusnah,
menghancurkan segala yang usang dan tidak layak lagi ada di dunia untuk
dikembalikan ke asalnya. Arca Shiwa biasanya diletakkan di ruang utama candi.
Ada pula jambang batu besar dengan hiasan bunga teratai lambang kesucian. Dalam
agama Hindu, benda berpenampang mendekati lingkaran biasanya dikaitkan dengan
asal mula kehidupan.
Koleksi Yoni juga ada di tempat
wisata purbakala ini. Yoni umumnya berbentuk balok batu dengan lubang di tengah
sebagai tempat Lingga (Shiwa). Ada cerat di salah satu sisinya untuk
mengalirkan air pembasuh Lingga sewaktu upacara. Yoni, yang merupakan lambang
kesuburan wanita, biasanya diletakkan di ruang utama candi dengan cerat
menghadap ke arah utara.
Yang menarik di Museum
Airlangga Kediri adalah arca berukuran sangat besar, diantaranya arca
Ardhanari, Shiwa, Wisnu. Ardhanari, foto di atas, adalah lambang persatuan
Shiwa dengan Parwati, isterinya, karenanya setengah pria dan setengah wanita,
bertangan empat, dua tangan belakang memegang aksamala dan camara dan dua tangan
lainnya diletakkan di depan perut.
Di obyek wisata ini juga ada
koleksi Gentong Batu yang bentuk bulatnya bisa dikaitkan dengan padma, asal
mula kehidupan, dan sebagai wadah air suci. Ada pula sejumlah Prasasti Batu
berukuran sangat besar yang terbuat dari batu andesit dengan tulisan huruf Jawa
kuno yang masih terlihat cukup jelas, dengan hiasan flora di bagian bawahnya.
Museum Airlangga Kediri di
kawasan Selomangleng memiliki koleksi beragam dan bernilai tinggi, meskipun
penataan interiornya terkesan sederhana. Keterangan pada setiap koleksi akan
sangat membantu pengunjung dalam memahami arti masing-masing benda. Akan lebih
membantu lagi jika ditambahkan keterangan mengenai riwayat penemuan benda-benda
tersebut.
Hmm, Gimana
Informasinya? Kalau kamu belum ada rencana mau kemana weekend ini. Silahkan datang
ke Museum Airlangga ini. Jangan lupa bawa juga keluarga atau kerabat kamu. Biar
makin mengenal Sejarah budaya bangsa. Hehehe. . . .
Saya kira
cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Jangan lupa like Fanspage nya ea. Untuk
mengetahui info – info tentang wisata Kediri terupdate lainnya.
Terima kasih
dan selamat berlibur.
Wassalam. .
. . . . . . .